Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya dan pasti ingin melihat buah hatinya sehat, karenanya Penting untuk para ibu yang sedang hamil ketahui beberapa cara untuk cegah bayi terlahir prematur. Yuk simak caranya.
Sebagai ibu hamil, memberikan perhatian lebih kepada calon buah hati
yang sedang dikandung merupakan hal yang perlu dilakukan. Hal tersebut
bertujuan agar buah hati lahir dengan kondisi sehat dan normal.
Baca juga: IDAI Minta Orang Tua Catat dan Simpan Obat yang Dipakai untuk Anak, Guna Cegah Gangguan Ginjal Akut
Karena
itu, untuk mencegah bayi lahir secara prematur ada sejumlah hal yang
harus dilakukan oleh para ibu hamil. Dikutip dari berbagai sumber,
berikut adalah cara mencegah bayi lahir prematur.
1. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Ibu hamil diimbau untuk menerapkan gaya hidup sehat secara maksimal.
Ibu hamil juga dituntut untuk tetap menjaga berat badan. Diketahui
seorang wanita yang mengalami obesitas dengan BMI (body mass index) atau
indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi sebelum kehamilan berada pada
risiko komplikasi yang lebih tinggi.
Olahraga sebagai bagian dari
gaya hidup sehat juga disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil. Seperti
berjalan kaki pagi hari sekitar 10-15 menit setiap hari. Selain
berjalan, olahraga berenang juga bisa dilakukan. Selain melatih
otot-otot tubuh, berenang juga menyenangkan karena dilakukan di dalam
air.
2. Hindari Zat Berbahaya
Bukan lagi jadi
rahasia umum kalau ibu hamil harus menghindari zat-zat berbahaya seperti
alkohol atau rokok yang berisiko memberikan masalah bagi kehamilan.
Alkohol disebut menyebabkan keguguran, lahir mati dan berbagai cacat
fisik, perilaku, dan intelektual bagi buah hati.
Sementara rokok
berisiko menyebabkan kelahiran prematur, cacat lahir tertentu seperti
bibir sumbing dan kematian. Berhenti merokok pun jadi pilihan terbaik
untuk melindungi buah hati dari berbagai masalah kesehatan seperti berat
badan yang rendah saat lahir.
Ibu hamil juga dihimbau untuk
berhati-hati jika memiliki hewan peliharaan seperti kucing. Hal ini
karena bulu pada kucing bisa membawa parasit Toxoplasma gondii. Infeksi
dari parasit ini bisa menyebabkan keguguran dan dapat menyebabkan
komplikasi serius pada buah hati.
3. Kontrol Rutin
Saat
hamil, ibu harus tetap melakukan kontrol secara rutin untuk memastikan
kondisi kesehatan diri dan buah hati serta mencegah terjadinya
komplikasi kehamilan ataupun kelahiran prematur.
Jika ibu hamil
hendak mengonsumsi obat tertentu, tanyakan dulu ke petugas layanan
kesehatan, apakah obat tersebut aman untuk dikonsumsi atau tidak. Ibu
hamil juga perlu mengetahui obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan
cacat lahir.
Konsultasikan juga vaksinasi yang aman untuk
diberikan selama masa kehamilan seperti vaksin flu atau beberapa vaksin
lainnya. Mendapatkan suntikan flu adalah langkah pertama dan paling
penting. Suntikan flu yang diberikan selama kehamilan telah terbukti
melindungi ibu dan buah hati (hingga 6 bulan setelah melahirkan) dari
flu.
Ibu hamil juga bisa mendapatkan vaksin Tdap yang dianjurkan
pada usia 27-36 minggu, guna memaksimalkan kekebalan tubuh dan
meningkatkan antibodi ke janin. Jangan lupakan juga vaksin COVID-19 yang
aman diberikan untuk ibu hamil.
Selain itu, ibu hamil juga bisa
berkonsultasi mengenai nutrisi apa saja yang perlu dikonsumsi selama
kehamilan. Nutrisi yang tepat dapat membantu ibu hamil menjalani
kehamilan dengan sehat serta menghindarkan buah hati dari berbagai
risiko kesehatan.
Ibu hamil juga dapat melakukan konsultasi
terkait nutrisi yang tepat selama masa kehamilan. Dengan konsultasi ini,
ibu akan mendapatkan saran-saran tentang makanan yang baik untuk
dikonsumsi dan juga perlu untuk dihindari.
4. Konsumsi Makanan dan Minuman Sehat
Ibu
hamil perlu mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi apalagi hal
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan organ tubuh,
perkembangan otak janin dan berat lahir yang sehat, serta dapat
mengurangi risiko bayi cacat lahir.
Dilansir dari Kementerian
Kesehatan, prevalensi kelahiran bayi prematur di Indonesia masih
tergolong tinggi yaitu 7 - 14%, bahkan di beberapa kabupaten mencapai
16%. Prevalensi ini lebih besar dari beberapa negara berkembang yaitu 5 -
9% dan 12 - 13% di USA. Prevalensi nasional BBLR 11,5%.
Untuk
itu, Ibu hamil harus memperhatikan kebutuhan nutrisi hariannya. Selain
menghindari kelahiran bayi prematur, dengan memenuhi nutrisi yang baik,
ibu hamil juga dapat mengurangi resiko terjadinya stunting pada anak
yang dikandung. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI)
tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6 persen.
Jumlah
tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen.
Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target
prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dan standar WHO di
bawah 20 persen.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, salah
satu asupan nutrisi yang penting untuk ibu hamil adalah protein. Nutrisi
ini berperan penting untuk memastikan pembentukan organ tubuh buah
hati, maupun perkembangan otak buah hati.Adapun kebutuhan protein selama masa kehamilan dan menyusui ini bisa
dipenuhi lewat konsumsi makanan tinggi protein, mulai dari telur, daging
tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan produk nutrisi seperti PRENAGEN
mommy.PRENAGEN mommy mengandung PROTEIN sebagai sumber energi, DHA-Omega 3,
Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi buah hati, dan 20 Vitamin
Mineral untuk perkembangan otak buah hati.
Baca juga: Anak Bermain Diluar Itu Baik Dan Banyak Manfaatnya Loh Bun
Selain itu, PRENAGEN mommy juga tinggi asam folat untuk mencegah
cacat tabung saraf, zat besi, kalsium dan vitamin D. Produk ini bisa
dikonsumsi 2 gelas sehari sejak awal kehamilan hingga melahirkan yang
bisa disajikan hangat atau dingin, serta rasanya enak nggak bikin enek.
Nah jadi itulah beberapa cara dan langkah-langkah yang harus ibu hamil lakukan, kalian sudah tahukan? Jadi jangan lupa diterapkan ya, supaya tidak terjadi apa-apa terhadap kondisi kesehatan calon buah hati kalian. Jangan lupa
cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Semoga bermanfaat.