Tampilkan postingan dengan label Kanker Serviks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kanker Serviks. Tampilkan semua postingan

Pentingnya Pap Smear Untuk Cegah Kanker Serviks

 

pcare vaksin

Di Indonesia, terdapat 36.633 kasus kanker serviks dengan angka kematian yang terus meningkat . Tidak hanya membebani keluarga, penyakit ini juga membebani negara, pasalnya penyakit kritis memakan 25 persen total biaya klaim kesehatan JKN-KIS dan kanker menempati urutan kedua dari biaya terbesar dari penyakit yang terhitung sebagai katastropik.

Baca juga: Wajib Bunda Ketahui! Nih Tips Penting Untuk Jaga Kesehatan Anak Saat Puasa

 Kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker payudara, dari total kasus kanker tertinggi pada perempuan di Indonesia dan termasuk penyakit yang mengakibatkan pengeluaran besar karena tingginya biaya pengobatan .

Dalam keterangannya, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Village, dr.Julita D.L. Nainggolan, SpOG, mengatakan bahwa Kanker serviks sering juga disebut sebagai silent killer dimana penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala di stadium awal. Oleh karena itu, pemeriksanaan Pap smear berperan sangat penting untuk deteksi dini agar dapat dilakukan penanganan secara optimal.

Oleh sebab itu, dalam rangka Hari Perempuan Internasional, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bekerja sama dengan Siloam Hospitals Lippo Village mengajak keluarga pra-sejahtera di Desa Maju Prudential di Kampung Buaran, Kecamatan Mauk, Tangerang, Banten, untuk mendeteksi dini penyakit kritis melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan Pap smear tanpa biaya.

”Ibu merupakan salah satu pilar utama yang menopang keluarga termasuk mengatur pengeluaran rumah tangga, sehingga layanan Pap smear tanpa biaya ini menjadi hadiah spesial dalam rangka Hari Wanita Internasional bagi ibu-ibu di Desa Maju Prudential," Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen dalam keterangannya baru-baru ini. 

Ia menjelaskan bahwa layanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah penyebaran kanker serviks. Menurutnya ini juga untuk membantu keluarga merangkai masa depan yang lebih cerah, mengobati sejak dini sebelum penyakit semakin buruk, sekaligus membantu pemerintah menekan angka kanker serviks di Indonesia.

Baca juga: Bingung Karena Anak Sering Sakit-Sakitan? Ini Tips Agar Anak Kalian Sehat

”Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Prudential Indonesia dalam bidang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST), untuk mendukung keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat sejalan dengan visi perusahaan untuk mewujudkan masyarakat lebih sehat, lebih sejahtera, sehingga mereka bisa yakin melangkah ke masa depan dan mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan.," kata dia. 

Nah jadi itulah pentingnya pap smear untuk cegah kanker serviks. Jangan lupa cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Semoga bermanfaat. 

 

Share:

Vaksin HPV Ternyata Bisa Mencegah Kanker Serviks

pcare vaksin
 

Pcare Vaksin - Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di dunia. Sementara data GLOBOCAN mencatat kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker payudara dan kanker paru. 

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK UGM, dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK (K)., menjelaksan kanker serviks atau leher rahim merupakan kanker ganas yang bisa dicegah sejak dini, salah satunya dengan melakukan vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV).

"Vaksinasi HPV bisa mencegah kanker serviks dan dianjurkan sedini mungkin. Vaksin ini bisa diberikan mulai umur 9-49 tahun,"tuturnya dalam Talkshow Kesehatan berjudul Kesehatan Organ Kewanitaan yang diselenggarakan klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC), Sabtu (11/2) di ruang aula GMC.

Satiti mengatakan pemberian vaksin HPV akan efektif jika dilakukan sejak dini mulai usia 9 tahun. Sebab, di usia tersebut sebagian besar belum aktif secara seksual.

Saat ini tiga jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin U.S. Food and Drug Administration (FDA). Pertama vaksin HPV Cervarix yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Kedua, vaksin HPV Gardasil yang memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Ketiga, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9) yang bisa melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.

"Sebenarnya ada 200 tipe virus HPV namun dari data epidemiologi yang banyak menginveksi adalah 9 tipe tadi. Sementara tipe lainnya tidak lebih berbahaya,"paparnya. 

Satiti menyampaikan sejumlah faktor risiko terjadinya kanker serviks. Beberapa diantaranya melakukan aktivitas seksual di usia muda, dengan multipartner, partner berisiko tinggi, dan partner memiliki penyakit infeksi menular seksual.

"Kanker serviks terjadi 90% karena virus HPV melalui kontak kulit yang mengandung virus HPV," ucapnya.

Individu yang telah aktif secara seksual dikatakan Satiti berisiko terkena kanker serviks. Oleh sebab itu, upaya deteksi dini penting dilakukan melalui tes IVA dan papsmear secara rutin. Selain itu, juga menjaga gaya hidup sehat, vaksin HPV, menjaga kebersihan genital, serta tidak berganti-ganti pasangan seksual.

Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di dunia. Sementara data GLOBOCAN mencatat kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker payudara dan kanker paru. 

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK UGM, dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK (K)., menjelaksan kanker serviks atau leher rahim merupakan kanker ganas yang bisa dicegah sejak dini, salah satunya dengan melakukan vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV).

"Vaksinasi HPV bisa mencegah kanker serviks dan dianjurkan sedini mungkin. Vaksin ini bisa diberikan mulai umur 9-49 tahun,"tuturnya dalam Talkshow Kesehatan berjudul Kesehatan Organ Kewanitaan yang diselenggarakan klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC), Sabtu (11/2) di ruang aula GMC.

Satiti mengatakan pemberian vaksin HPV akan efektif jika dilakukan sejak dini mulai usia 9 tahun. Sebab, di usia tersebut sebagian besar belum aktif secara seksual.

Saat ini tiga jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin U.S. Food and Drug Administration (FDA). Pertama vaksin HPV Cervarix yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Kedua, vaksin HPV Gardasil yang memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Ketiga, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9) yang bisa melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.

"Sebenarnya ada 200 tipe virus HPV namun dari data epidemiologi yang banyak menginveksi adalah 9 tipe tadi. Sementara tipe lainnya tidak lebih berbahaya,"paparnya. 

Satiti menyampaikan sejumlah faktor risiko terjadinya kanker serviks. Beberapa diantaranya melakukan aktivitas seksual di usia muda, dengan multipartner, partner berisiko tinggi, dan partner memiliki penyakit infeksi menular seksual.

"Kanker serviks terjadi 90% karena virus HPV melalui kontak kulit yang mengandung virus HPV," ucapnya.

Oleh karena itu, kami himbau kepada para wanita, upaya deteksi dini penting dilakukan melalui tes IVA dan papsmear secara rutin. Selain itu, juga menjaga gaya hidup sehat, vaksin HPV, menjaga kebersihan genital, serta tidak berganti-ganti pasangan seksual. Semoga bermanfaat

 

 

Share:

Popular Posts

Recent Posts