Tampilkan postingan dengan label Ibu Menyusui. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibu Menyusui. Tampilkan semua postingan

Tips Aman Berpuasa Untuk Ibu Hamil

 

pcare vaksin

Apabila ibu hamil tetap ingin mencoba untuk berpuasa, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan atau bidan. Pasalnya ibu hamil harus menjaga asupan nutrisi dan gizi untuk menunjang kesehatan ibu dan janin yang ada di dalam kandungan. Lalu, ada gak sih tips puasa aman untuk ibu hamil?

Bila ibu diperbolehkan berpuasa, perhatikan 5 hal penting berikut ini yang aman untuk ibu hamil ketika akan berpuasa, seperti dikutip dari berbagai sumber pada Selasa, (14/3/2023).

1. Minum Air Putih yang Banyak

 Memenuhi cairan kebutuhan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Setidaknya minum 2-3 liter perhari guna mencukupi kebutuhan cairan ibu dan janin.

 Baca juga: Cegah Penyakit Ginjal Dan Hati Dengan Makanan Yang Bisa Membersihkan Darah

2. Hindari Makanan Manis

Ketika di waktu sahur sebaiknya ibu hamil menghindari makanan yang manis karena akan merangsang hormon insulin, sehingga ibu bisa cepat lemas dan mudah lapar.

3. Menjaga Kebutuhan Serat

Kebutuhan serat bagi ibu hamil pun harus terpenuhi dan terjaga dengan baik agar terhindar dari masalah kesehatan pencernaan. Selain itu, serat yang terdapat pada sayuran dan buah juga mampu menjaga vitalitas ibu hamil selama berpuasa.

4. Konsumsi Protein dan Karbohidrat Kompleks

Agar ibu hamil terhindar dari lemas dan cepat lapar, ibu bisa mengonsumsi protein, karbohidrat kompleks dan lemak dalam jumlah yang cukup. Jenis zat gizi tersebut bisa bertahan lebih lama sehingga dapat membuat ibu kenyang lebih lama.

5. Hindari Air Dingin

Saat waktu berbuka alangkah baiknya untuk menghindari air dingin. Hal ini dapat memicu terjadinya asam lambung. Ibu bisa mengonsumsi air putih atau minuman manis hangat serta buah-buahan segar seperti semangka atau melon.

 Baca juga: Awas Anak Menderita Sindrom Tourette. Yuk Kenali Gejala Dan Penyebabnya

Perlu diingat, apabila ibu hamil sudah merasa tidak sanggup berpuasa dan mengalami dehidrasi, sebaiknya segera batalkan puasa demi keselamatan dan kesehatan. Itulah tips puasa aman untuk ibu hamil. Jangan lupa cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Selamat mencoba dan Semoga bermanfaat. 
Share:

Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Berpuasa, Ini Cara Mengganti Puasa Untuk Ibu Hamil

 

pcare vaksin

 Seperti yang kita ketahui, Umat Muslim diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan. Meski demikian, ada sesuatu kondisi yang membuat seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Salah satunya yaitu ibu hamil. 

Baca juga: Perlu Ayah Dan Bunda Ketahui! Ini Dia Penyebab Stunting Pada Anak

Adapun alasan diperbolehkannya tidak berpuasa bagi ibu hamil maupun menyusui yaitu jika takut terjadi bahaya pada dirinya maupun anaknya jika berpuasa.  

Meskipun diperbolehkan tidak berpuasa, ibu hamil dan menyusui tetap wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di luar bulan Ramadhan. Lantas, bagaimana cara mengganti puasa untuk ibu hamil dan menyusui?

Untuk mengetahuinya, simak selengkapnya berikut ini ulasan mengenai cara mengganti puasa untuk ibu hamil dan menyusui yang dilansir dari berbagai sumber.

Cara mengganti puasa Ramadhan

Mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan adalah wajib hukumnya. Adapun cara mengganti puasa yang ditinggalkan bisa dengan qadha puasa Ramadhan atau berpuasa di luar bulan Ramadhan sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkan.

Selain itu qadha puasa, bisa juga membayar hutang puasa Ramadhan dengan bayar Fidyah atau denda. Fidyah ini yaitu memberikan makan kepada fakir miskin. 

Baca juga:  Apa Benar Vaksin Polio Bisa Untuk Kanker Otak?

Qada puasa bisa dilakulan bagi yang meninggalkan puasa Ramadhan karena sakit atau sedang melakulan perjalanan. Sedangkan bayar Fidyah puasa diperuntukkan bagi orang-orang dengan kriteria seperti di bawah ini:

1. Lansia yang tak memungkinkan untuk melakukan ibadah puasa 

2. Orang sakit parah yang kemungkinan sembuhnya kecil

3. Ibu hamil atau menyusui yang khawatir jika berpuasa akan membahayakan dirinya maupun bayinya

Mengganti Puasa untuk Ibu Hamil

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini aturan cara mengganti puasa untuk ibu hamil dan menyusui dengan bayar fidyah.

 Bayar Fidyah dengan beras, gandum, atau makanan

Jika menggunakan gandum untuk bayar fidyah, maka berikan gandum sebesar 1 Mud gandum atau seukuran telapak tangan. 1 Mud ini sekitar 6 ons atu 675 gram atau 0,75 kg. Sedangkan bagi yang ingin bayar fidyah dengan beras, maka bisa memberikan beras sebesar 2 Mud atau sekitar 1,5 kg. 

Sementara bagi yang bayar fidyah bentuk makanan pokok untuk yang meninggalkan puasa 30 hari, maka harus menyediakan 30 takar makanan yang masing-masing ukurannya 1,5 kg. Makanan ini dapat diberikan pada fakir miskin.

Bayar fidyah berupa uang

Selain dengan beras, gandum, dan makanan pokok,  bayar fidyah juga bisa berupa uang. Bayar fidyah dengan uang yaitu memberikan nominal uang senilai harga kurma seberat 3,25 kg per puasa yang ditinggalkan.

Baca juga: Wajib Bunda Ketahui! Nih Tips Penting Untuk Jaga Kesehatan Anak Saat Puasa

Bila kesulitan menghitungnya, maka bisa bayar fidyah lewat BAZNAS atau badan amal lainnya dengan nominal yang sudah disesuaikan.

 Nah, jadi itulah caram mengganti puasa ramadhan untuk ibu hamil. Jangan lupa cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Semoga bermanfaat. 

Share:

Tips Penting Untuk Menjaga Mental Sang Bunda Yang Sedang Menyusui

 

pcare vaksin

 Tidak jarang banyak dari kalian para ibu yang sedang menyusui merasakan stres karena jam tidur ibu mungkin berkurang dikarenakan ibu harus menyusui bayi pada malam hari. Selain itu, beberapa ibu mungkin merasa kurang punya waktu untuk diri sendiri karena harus selalu siap sedia untuk si kecil.

Masa menyusui yang penuh tantangan terkadang membuat ibu menjadi stres hingga menimbulkan gejala depresi postpartum. Mengutip Verywell Family, kondisi tersebut biasanya ditandai dengan rasa bersalah, kesedihan, atau kecemasan yang terus dirasakan oleh ibu menyusui

Beberapa gejalanya yaitu sering menangis, khawatir berlebihan pada diri sendiri atau bayi, nafsu makan berkurang, hingga kurang tidur.

Nah Moms, untuk mencegah hal itu terjadi, penting untuk menyadari bahwa ibu menyusui juga perlu menjaga kesehatan mental. Bagaimana caranya? Yuk simak beberapa di antaranya berikut ini.

 Baca juga: Awas Anak Menderita Sindrom Tourette. Yuk Kenali Gejala Dan Penyebabnya 

1. Miliki Support System yang Tepat

Sebagai ibu menyusui, penting untuk memiliki support system yang tepat, seperti suami, keluarga, atau sahabat terdekat. Jika perlu, Anda mungkin juga bisa mencari support system lain yang dapat memperkuat mental Anda, seperti komunitas ibu menyusui atau psikolog.

2. Jangan Ragu Minta Bantuan

Bagi ibu baru, menyusui mungkin menjadi keterampilan baru yang perlu dipelajari, misalnya tentang posisinya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menyusui, dan lain sebagainya. Selama masa belajar ini, jangan ragu untuk minta bantuan jika Anda merasa kesulitan ya, Moms. Anda juga bisa bertanya pada konsultan laktasi untuk mendapatkan informasi yang tepat.

3. Sempatkanlah Istirahat

Moms, selama menjadi ibu menyusui, tak ada salahnya untuk meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat. Usahakan untuk tidur saat si kecil juga sedang terlelap, ya. Selain itu, Anda mungkin juga bisa menitipkan si kecil sejenak ke suami dan memanfaatkan waktu untuk istirahat sejenak.

4. Me Time

Selain istirahat, penting pula bagi ibu menyusui untuk melakukan me-time agar tetap waras. Jika tidak tega meninggalkan bayi bersama suami, Anda mungkin bisa memesan makanan favorit lewat layanan pesan antar atau memanggil jasa pijat ke rumah. Dengan me-time, Anda pun bisa mengembalikan semangat dan tenaga untuk mengasuh dan menyusui si kecil.

Baca juga: Ini Dia Efek Samping Vaksin Influenza Yang Mungkin Kalian Tidak Ketahui

5. Ungkapkan Perasaan

Jika merasa lelah, tak ada salahnya mengutarakan apa yang Anda rasakan pada suami atau orang terdekat lainnya, Moms. Hindari menyimpan perasaan itu sendirian, ya. Jika perlu, Anda mungkin juga bisa bercerita ke dokter atau psikolog agar mendapatkan solusi yang tepat.

6. Bersiap Menyapih

Tak hanya di awal, penting pula bagi ibu untuk tetap menjaga kesehatan mentalnya di masa-masa akhir menyusui atau saat akan menyapih. Pada momen ini, biasanya ibu merasa sedih karena tidak bisa menyusui lagi dan khawatir kehilangan momen intim bersama si kecil. Namun di sisi lain ibu senang melihat si kecil tumbuh kembangnya bagus dan sehat.

Nah jadi itulah beberapa tips penting untuk menjaga kesehatan mental ibu yang sedang menyusui. Penting untuk dipahami bahwa Anda perlu menerima transisi tersebut, Moms. Anda dan si kecil mungkin akan menemukan pengalaman baru setelah masa menyusui berakhir. Jangan lupa cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Semoga bermanfaat. 

Share:

Popular Posts

Recent Posts