Tampilkan postingan dengan label Hipertensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hipertensi. Tampilkan semua postingan

Kenali Gejala, Penyebab Dan Cara Mengatasi Hipertensi. Ini Yang Harus Kalian Lakukan

Kenali Gejala, Penyebab Dan Cara Mengatasi Hipertensi. Ini Yang Harus Kalian Lakukan

 

 Penyakit Darah Tinggi atau Hipertensi masih sangat sering dialami oleh banyak masyarakat di Indonesia maupun dunia. Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh karena bisa menyebabkan stroke sampai kematian instan jika dibiarkan dan tidak segera ditangani dengan benar.

Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah. Kondisi ini mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah terhambat ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

Disebut sebagai silent killer, hipertensi termasuk penyakit yang mematikan dan bisa terjadi tanpa gejala. Jika pun ada, gejala hipertensi seringkali dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga penderitanya terlambat menyadari adanya penyakit. Apa saja gejala hipertensi?

Baca juga: Hoax? Vape Lebih Aman Daripada Roko Tembakau? Ini Penjelasannya

Gejala Hipertensi

Gejala hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan penyakit lainnya. Mengutip situs British Health Foundation, WHO dan Kementerian Kesehatan, berikut beberapa di antaranya:

  1. Pusing
  2. Sakit kepala
  3. Sesak napas
  4. Nyeri dada
  5. Sakit kepala
  6. Jantung berdebar
  7. Gelisah
  8. Penglihatan kabur
  9. Mudah lelah
  10. Mual
  11. Muntah
  12. Kecemasan dan Kebingungan
  13. Telinga berdengung
  14. Mimisan
  15. Telinga berdengung

Penyebab Hipertensi

Hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor berdasarkan jenisnya primer dan sekunder. Mengutip Healthline, berikut penjelasannya:

1. Hipertensi Primer

Penyebab hipertensi primer yang lebih umum di antaranya adalah faktor penuaan, gen, obesitas, mengkonsumsi alkohol, kurang berolahraga, diabetes, dan asupan natrium tinggi.

2. Hipertensi sekunder

Penyebab hipertensi sekunder adalah berbagai penyakit seperti ginjal, kelainan jantung bawaan, masalah tiroid, masalah kelenjar adrenal, tumor endokrin tertentu. Selain itu, hipertensi jenis ini juga bisa disebabkan karena efek samping obat, penggunaan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol kronis.

Cara Mengatasi Hipertensi

Mengatasi hipertensi dilakukan dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan. Dikutip dari Cleveland Clinic, biasanya, dokter merekomendasikan pengobatan berdasarkan hasil tensi, penyebab hipertensi dan kondisi yang mendasarinya.

1. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Dalam beberapa kasus, tekanan darah bisa diatasi secara alami. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah, yaitu:

  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Makan makanan sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan susu rendah lemak
  • Kurangi garam. Idealnya, batasi asupan natrium tidak lebih dari 1.500 mg per hari.
  • Usahakan konsumsi kalium yang cukup, sekitar 3.500-5.000 mg per hari. Konsumsi kalium idealnya melalui makanan dibandingkan suplemen, misalnya pisang, alpukat dan kentang
  • Olahraga. Secara umum, penderita hipertensi bisa memulai untuk melakukan latihan aerobik hingga 150 menit per minggu atau latihan ketahanan seperti mengangkat beban.
  • Hindari alkohol

Baca juga: Waspada Kanker Usus Besar! Ini Ciri-Ciri Dan Cara Pencegahannya

2. Obat-obatan

Terdapat empat obat tekanan darah yang paling efektif dan sering diresepkan saat memulai pengobatan hipertensi, yaitu:

  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat ini memblokir produksi hormon angiotensin II yang digunakan tubuh secara alami untuk mengatur tekanan darah. Saat obat memblokir angiotensin II, pembuluh darah tidak menyempit
  • Angiotensin II receptor blockers (ARBs). Obat ini memblokir hormon yang sama dengan ACE inhibitor agar tidak berikatan dengan reseptor di pembuluh darah. ARB bekerja dengan arah yang sama seperti penghambat ACE untuk menjaga agar pembuluh darah tak menyempit
  • Antagonis Kalsium. Antagonis kalsium atau Calcium channel blockers mencegah kalsium memasuki sel otot jantung dan pembuluh darah, sehingga memungkinkan pembuluh rileks
  • Diuretik. Obat diuretik baik pil maupun cair membuang kelebihan natrium dalam tubuh, dan mengurangi jumlah cairan dalam darah.

Selain obat-obat di atas, kemungkinan tenaga kesehatan meresepkan obat lain untuk mengelola tekanan darah agar lebih baik lagi.

Jadi itulah gejala, penyebab dan cara mengatasi hipertensi. Bagi kalian yang mengalami gejala di atas jangan enggan untuk memeriksakannya ke dokter dan mempraktikan apa yang dijelaskan diatas ya. Jangan lupa cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Semoga bermanfaat.

Share:

Penderita Darah Tinggi Wajib Tahu Nih, Makanan Yang Bisa Atasi Hipertensi Jika Dikonsumsi Teratur

Penderita Darah Tinggi Wajib Tahu Nih, Makanan Yang Bisa Atasi Hipertensi Jika Dikonsumsi Teratur

 

 Pastinya tidak enak punya penyakit darah tinggi, selain banyak makanan yang tidak boleh dimakan, pengidap penyakit darah tinggi juga pasti sering tidak bisa kontrol emosi karena pingin marah mulu bawaannya. Oleh sebab itu, kalian harus tahu nih beberapa makanan yang bisa atasi hipertensi dan dianjurkan untuk dikonsumsi teratur.

hipertensi bisa dicegah dengan membiasakan diri hidup sehat sejak masih muda. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi jenis makanan yang kaya akan nutrisi, terutama untuk kontrol tekanan darah.

Temukan jenis sayur, buah, dan ikan yang bagus untuk menurunkan tekanan darah tinggi di artikel berikut ini.

Baca juga: Mau Mulai Diet? Kenali Dulu Nih Jenis Diet Yang Wajib Diketahui Sebelum Mulai Diet

Makanan Untuk Menurunkan Darah Tinggi

1. Brokoli

Pertama, bagi para pengidap hipertensi, brokoli cukup direkomendasikan. Hal ini karena brokoli mengandung mineral, seperti kalium, magnesium, dan kalsium. Ketiganya berperan penting dalam mengontrol tekanan darah. Tak hanya itu, mineral pada brokoli bisa mengatasi kerusakan pembuluh darah arteri.

2. Bayam

Bayam dikenal akan kandungan nitrat yang cukup tinggi. Kandungan ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi. Kemudian, bayam juga punya sejumlah kandungan lain seperti antioksidan, kalsium, magnesium, dan potasium untuk membuat tekanan darah tetap normal.

3. Seledri

Dalam dunia kesehatan, seledri diakui salah satu jenis sayur yang bisa meningkatkan sirkulasi serta mengontrol tekanan darah. Bagi penderita hipertensi, seledri bisa dikonsumsi dalam jumlah sekitar empat batang tiap harinya. Atau opsi lainnya seledri bisa diolah menjadi jus.

4. Kubis

Kubis dengan kandungan potasium dapat mengontrol tingginya tekanan darah pada tubuh. Selain itu, kandungan lain pada kubis yang bermanfaat untuk menurunkan darah tinggi adalah kalium.

5. Tomat

Dikutip dari Jurnal Stikes William Booth, tomat dinilai dapat menurunkan darah tinggi berkat kandungan kalium yang berfungsi untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air. Hal inilah yang kemudian memicu penurunan volume plasma, curah jantung, tekanan perifer, dan tekanan darah.

6. Pisang

Pisang terbukti memiliki kandungan kalium di dalamnya. Kalium ini bisa mengontrol jumlah garam dalam tubuh agar tetap seimbang, yang pada akhirnya bermanfaat agar tekanan darah tidak naik. Pisang sendiri bisa dikonsumsi langsung, ataupun diolah lagi menjadi jus, smoothies, dan hidangan pendamping oatmeal.

7. Buah Bit

Tidak hanya populer di kalangan penderita diabetes, buah bit juga kaya manfaat bagi pengidap hipertensi. Pasalnya, buah bit dipercaya punya kandungan nitrat untuk menurunkan tekanan darah.

8. Buah Beri

Aneka jenis buah beri contohnya adalah blueberry, stroberi, dan raspberry. Selain rasanya yang lezat, faktanya jenis buah beri sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi orang-orang yang punya tekanan darah tinggi. Hal ini karena adanya senyawa flavonoid pada buah beri.

9. Alpukat

Alpukat dikenal dengan rasanya yang manis dan mengenyangkan. Selain itu, tingginya kandungan mineral pada alpukat dapat mencegah sekaligus mengontrol tekanan darah yang tinggi. Ada pula kalium yang berperan penting mengatur detak jantung supaya tetap normal.

10. Jeruk

Punya rasa yang asam, jeruk menyimpan banyak manfaat untuk pengidap hipertensi. Vitamin, mineral, dan senyawa lain di dalamnya bisa mengurangi resiko tekanan darah tinggi yang umumnya juga memicu penyakit jantung.

11. Salmon

Kaya akan lemak omega-3, salmon diakui bagus untuk menjawab kebutuhan asupan lemak tubuh. Selain itu, dalam salmon ditemukan pula kandungan protein, vitamin B kompleks, dan potasium yang dapat menyehatkan pembuluh darah.

12. Bandeng

Tak hanya salmon, bandeng juga punya kandungan omega-3 yang tak kalah tinggi, loh. Oleh karena itu, bandeng diakui dapat membantu menurunkan trigliserida dalam aliran darah.

13. Tuna

Tuna adalah salah satu sumber makanan yang tidak mengandung karbohidrat dan gula. Bonusnya lagi, tuna memiliki lemak omega-3 sehingga dinilai sebagai makanan sehat. Sejumlah nutrisi tersebut dapat mencegah resiko penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Viral! Madsaz Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Dengan Akurasi Tinggi Buatan Indonesia Menjadi Sorotan Dunia

14. Teri

Teri dikenal lezat karena punya rasa yang gurih. Walau kecil ukurannya, tak disangka bahwa jenis ikan yang satu ini sarat akan asam lemak omega-3. Makanya, teri bagus dikonsumsi oleh pengidap hipertensi.

15. Makarel

Terakhir, ada makarel yang punya sedikit kemiripan bentuk dengan ikan tuna. Bagi para penderita darah tinggi, makarel cukup direkomendasikan karena mengandung lemak omega-3 yang tinggi. Tak hanya itu, rutin mengkonsumsi ikan makarel juga menurunkan resiko penyakit jantung dan kolesterol.

Nah jadi itulah beberapa makanan yang dianjurkan kalian konsumsi jika mengidap penyakit darah tinggi, dan jangan lupa untuk tetap menerapkan pola hidup sehat ya.  Jangan lupa cek artikel dan berita menarik lainnya di portal informasi Pcare Vaksin ini ya. Semoga bermanfaat. 

Share:

Popular Posts

Recent Posts