Pada kesempatan ini saya akan membagikan sebuah penyebab radang pada usus dan cara mengobatinya. Maka dari itu untuk menjaga supaya tidak terkena penyakit yang berbahaya ini maka simaklah informasi ini sampai selesai.
Apendisitis atau penyakit radang usus buntu adalah gangguan peradangan pada apendiks (usus buntu), yaitu salah satu organ tubuh yang tersambung ke usus besar.Gejala umum pada penderita radang usus buntu biasanya nyeri pada bagian perut kanan bawah.
baca juga: Ini Dia Penyebab Stroke Yang Harus kalian Hindari Dari Sekarang!
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja dan dewasa. Namun, seringkali dialami oleh rentang usia 10-30 tahun.
Lantas, apa penyebab peradangan pada usus buntu? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Radang Usus Buntu?
Apendisitis atau radang usus buntu adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya peradangan pada usus buntu (apendiks).
Usus buntu (apendiks) sendiri merupakan organ berbentuk kantong yang terhubung ke usus besar dari sisi kanan bawah perut.
Fungsi usus buntu sendiri yaitu mendukung tubuh untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan kekebalan tubuh, terutama pada anak-anak.
Oleh sebab itu, sering kali kondisi ini terjadi pada orang berusia 10 sampai 30 tahun, meski begitu siapa pun bisa mengalaminya.
Apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat dan cepat, maka penyakit usus buntu dapat berkembang lebih parah dan menyebabkan organ ini pecah serta terjadinya radang selaput perut (peritonitis).
Penyebab Radang Usus Buntu
Penyakit ini terjadi akibat adanya sumbatan saluran usus buntu oleh infeksi di rongga usus buntu, sehingga menyebabkan bakteri berkembang dengan cepat dan menimbulkan peradangan, pembengkakan hingga nanah pada usus buntu.
Pembengkakan dapat menghambat aliran
darah pada bagian usus buntu menyebabkan kematian jaringan yang diikuti
oleh pembentukan lubang pada dinding usus buntu.
Sejumlah faktor yang menjadi penyebab radang usus buntu adalah sebagai berikut:
- Pembengkakan atau penebalan pada jaringan dinding usus buntu (apendiks) yang disebabkan oleh adanya infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lain
- Adanya hambatan di pintu rongga usus yang disebabkan oleh penumpukan kotoran yang mengeras
- Kondisi medis tertentu, misalnya tumor perut
- Penyumbatan rongga usus buntu (apendiks) yang disebabkan oleh pertumbuhan parasit di organ pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi (ascariasis)
Gejala Radang Usus Buntu
Gejala yang paling sering dialami oleh pengidap kondisi ini adalah nyeri pada perut atau kolik abdomen. Rasa nyeri tersebut bermula dari pusar, lalu menjalar ke bagian bawah.
Namun, untuk lokasi nyeri tersebut bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia serta posisi yang mengalami radang.
Rasa nyeri yang termasuk ciri-ciri radang usus buntu (apendiks) biasanya akan bertambah parah dalam beberapa jam, terutama saat bergerak, batuk, bersin atau tarik napas panjang. selain itu, rasa nyeri dapat menyerang secara mendadak, bahkan ketika Anda tidur.
Kondisi nyeri pada perut tersebut dapat disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Demam dan menggigil
- Diare
- Mengalami sembelit
- Perut kembung
- Kehilangan nafsu makan
- Sulit buang gas
Faktor Risiko yang Memengaruhi
Usus buntu adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang memiliki risiko terkena usus buntu lebih tinggi. Faktor risiko tersebut di antaranya yaitu:
- Memiliki riwayat radang usus buntu secara genetik
- Orang yang berusia antara 10 sampai 30 tahun
Diagnosis Penyakit Radang Usus Buntu
Usus buntu adalah penyakit yang tidak bisa Anda diagnosis secara mandiri dan harus dilakukan oleh dokter atau tenaga medis.
Dalam melakukan diagnosis, dokter atau tenaga medis akan melakukan beberapa tahapan tes, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang apabila dibutuhkan.
Cara paling sederhana yang umum dilakukan adalah dengan menekan area yang nyeri secara lembut.
Apabila tekanan tersebut tiba-tiba dilepaskan dan Anda merasakan nyeri begitu hebat, maka hal itu menandakan bahwa peradangan pada area peritoneum yang berdekatan.
Selain itu, beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendiagnosis radang usus buntu adalah sebagai berikut:
- Tes urin, pemeriksaan ini bertujuan menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain, misalnya infeksi atau batu pada saluran kemih yang dapat memberikan gejala nyeri menyerupai usus buntu
- Pemeriksaan pencitraan, atau disebut juga dengan USG merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit usus buntu
- Tes darah, tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan dari sel darah putih serta laju darah yang mengindikasi adanya infeksi atau peradangan
- Tes kehamilan bagi wanita
Cara Mencegah Radang Usus Buntu
Usus buntu adalah kondisi yang bisa menyerang kapan saja dan siapa saja. Nah, agar terhindar dari kondisi ini, Anda dapat menerapkan beberapa cara berikut ini:
- Memperbanyak konsumsi makanan sumber serat dari buah dan sayuran
- Melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi adanya kondisi usus buntu lebih dini
- Menjaga hidrasi pada tubuh dengan mengonsumsi cukup air putih
Cara Mengobati Radang Usus Buntu
Radang usus buntu adalah kondisi darurat yang harus segera mendapatkan penanganan. Oleh karenanya, cara mengobati radang usus buntu kemungkinan besar menggunakan antibiotik hingga pembedahan (apendiktomi) untuk mengangkat usus buntu.
Pengobatan untuk radang usus buntu dapat dilakukan melalui:
- Menggunakan obat pereda nyeri
- Memberi cairan Intravena
- Melakukan drainase untuk mengeringkan abses sebelum operasi
Itu dia penjelasan mengenai apa itu usus buntu, termasuk penyebab, tanda-tanda, pencegahan dan pengobatannya.
Pada dasarnya, apendisitis atau radang usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada organ usus buntu, umumnya disertai dengan nyeri perut.
Jadi, apabila Anda mengalami nyeri perut yang tidak kunjung membaik dan mengganggu aktivitas, maka jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Terima kasih sudah menyimak informasi penting ini sampai selesai dan jangan lupa baca juga informasi penting lainnya di Pcare Vaksin. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di Penjelsan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar