Vaksin Sehat - Polio tidak bisa kita sepelekan. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.
Selain menyerang sistem saraf, penyakit ini juga mudah menular. Itu sebabnya, sangat penting pemberian vaksin polio adalah hal krusial, khususnya untuk balita. Berikut ini Jenis-jenis Vaksin polio.
Jenis-jenis vaksin polio
Menurut DR. Dr. Eddy Fadlyana dari Fakultas Kedokteran UNPAD RS Hasan
Sadikin Bandung, vaksinasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam
mencegah penyakit
polio.
"WHO Strategic Advisory Group of Experts pun merekomendasikan semua negara untuk memasukkan setidaknya satu dosis vaksinasi IPV ke dalam program vaksinasi rutin," ucapnya, dalam acara eduaksi virtual untuk menyambut hari polio sedunia, Sabtu (24/10/2020).
Data Litbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga melaporkan, pencegahan dan pemberantasan virus polio sebenarnya sangat mudah.
Hal itu dikarenakan adanya vaksin yang sangat bagus dan efektif, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio inaktif (IPV).
Perbedaan OPV dan IPV
OPV terbuat dari virus polio yang dilemahkan dan diberikan secara oral. Sebaliknya, IPV terbuat dari virus polio yang dimatikan dan diberikan melalui suntikan atau injeksi.
Baik OPV atau IPV masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Kelebihan OPV:
- harga terjangkau
- mudah cara pemberiannya
- dapat mengimunisasi secara alami kepada anak yang kontak dengan penerima vaksin
- memberikan kekebalan humoral seumur hidup.
- Kekurangan OPV :
- dapat menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin (VAPP)
- virus hidup dapat diekskresi lewat feces dan menularkan pada anak yang kontak dengan
- penerima vaksin (kontak VAPP).
- bisa kembali bermutasi menjadi ganas
- tidak dapat digabung/dikombinasi dengan antigen/vaksin lain.
- tidak dapat diberikan kepada anak yang immunodeficiency/immunocompromise.
Baca juga: Pentingnya Vaksin Polio Untuk Anak
- Kelebihan IPV:
- memberikan serokonversi yang sangat tinggi.
- pemberiannya dapat dikombinasi dengan antigen atau vaksin lain
- virus yang digunakan sudah mati sehingga tidak memicu penularan
- tidak menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin
- tidak akan menyebabkan virus bermutasi kembali.
- Kekurangan IPV:
- harga mahal
- pemberiannya lebih sulit karena harus disuntikkan
- tidak dapat memberikan kekebalan alami kepada anak yang kontak dengan penerima
- vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar