Vaksin Sehat - Menurut National Brain Tumor Society, sekitar sepertiga dari semua tumor otak adalah glioma, sekelompok tumor otak yang mencakup glioblastoma. Sekitar 80.000 orang per tahun didiagnosis dengan tumor otak, dan sekitar 24.000 di antaranya ganas. Tingkat kelangsungan hidup rata-rata untuk semua pengidap kanker otak ganas hanya 34,7 persen.
Namun, ada bukti bahwa beberapa virus bisa menyerang tumor dan membunuhnya. Tidak jelas mengapa, virus juga bisa membuat tumor lebih terlihat oleh sistem kekebalan tubuh.
Penemuan yang dipublikasikan secara online di New England Journal of Medicine adalah update terbaru pada vaksin kanker eksperimental yang dikembangkan di Duke Cancer Institute di Durham, North Carolina untuk pasien dengan glioblastoma.
Vaksin eksperimental tersebut melibatkan virus polio yang dimodifikasi secara genetik, yang dimasukkan ke dalam kanker otak melalui kateter yang ditanamkan melalui operasi. Vaksin bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk secara khusus menargetkan sel tumor.
Uji coba fase 1 dirancang untuk menemukan dosis yang aman. Hal ini melibatkan 61 pasien yang diobati dengan vaksin virus polio yang kemajuannya dibandingkan dengan catatan riwayat pasien serupa yang diobati dengan terapi standar. Beberapa pasien yang menerima dosis vaksin yang lebih tinggi mengalami pembengkakan otak dan kejang, dan sebian besar diberikan vaksin dengan dosis yang dikurangi.
Baca juga: Jenis-Jenis Vaksin Polio Dan Perbedaannya
Vaksin menunjukkan respons yang dramatis pada beberapa pasien, dengan dua orang masih bertahan hidup setidaknya 69 bulan. Namun, sebagian besar tidak mendapat manfaat dan banyak (69 persen) memiliki efek samping yang disebabkan oleh vaksin.
Untuk semua 61 pasien, setengahnya masih hidup pada 12,5 bulan, ukuran yang dikenal sebagai rata-rata kelangsungan hidup keseluruhan, dibandingkan 11,3 bulan pada kelompok kontrol.
Bagi pasien yang bertahan selama dua tahun, dampak dari vaksin kanker menjadi lebih nyata. Pada tahun kedua, 21 persen pasien yang diobati dengan vaksin masih hidup, dibandingkan dengan 14 persen dari kelompok kontrol historis. Angka itu tetap stabil dalam tahun ketiga, dengan 21 persen pasien vaksin masih hidup, dibandingkan dengan 4 persen dari kelompok kontrol.
“Mirip dengan banyak imunoterapi, beberapa pasien tidak merespon pada pengobatan dengan vaksin virus polio tersebut karena satu dan lain alasan. Bila mereka merespons, maka mereka bisa menjadi penyintas kanker otak jangka panjang,” ungkap Dr. Annick Desjardins, salah satu penulis penelitian, menjelaskan.
Sebanyak 8 pasien yang mengikuti uji coba tersebut tidak memiliki tumor yang tumbuh lagi dan dua pasien tidak memiliki tumor otak sama sekali. Namun, uji coba fase dua sedang berlangsung.
Baca juga: Pentingnya Vaksin Polio Untuk Anak
Nah jadi Itulah
penjelasan mengenai virus untuk mengobati kanker otak. Dan jika kamu
mengalami sakit kepala yang biasanya memburuk di pagi hari, mual,
muntah, kurang keseimbangan, dan kehilangan ingatan, sebaiknya segera
periksakan diri ke dokter. Pasalnya, gejala-gejala tersebut bisa
mengindikasikan kanker otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar